Gaza, Januari 2009
Setiap peristiwa pasti ada hikmahnya betapapun peristiwa itu tersebut
bagi kita memang sangat pahit dirasakan, apalagi peristiwa tersebut
adalah peristiwa yang mengharukan kita, biasanya kita sangat mudah
menemukan hikmah yang ada di dalamnya. Dari sini akan kita coba lihat
hikmah dibalik serangan israel atas bangsa Palestina.
Kita sudah mengetahui sekarang pada peristiwa yang dibicarakan baik
di forum-forum, masjid ke masjid dan sebagainya, mereka semua
membicarakan penyerangan bangsa Israel kepada saudara-saudara kita yang
ada di Palestina Jalur Gaza itu juga pasti memberikan hikmah kepada
kita, sehingga yang harus kita cari sekarang adalah tentu bukan hanya
sekedar penyelesaian sesaat akan tetapi apa hikmah dibalik peristiwa
ini.
Kalau kita menyakini bahwa sesuatu yang terjadi pada alam semesta ini
tidak akan mungkin bisa terjadi kalau bukan karena ijin Allah SWT,
tidak akan mungkin terjadi kecuali sepengetahuan Allah SWT, artinya apa?
kalau kita berpikir secara sekuler kenapa Allah membiarkan begitu
banyak korban yang berjatuhan dari anak-anak hingga orang tua bahkan
korban itu berada pada pihak yang sebahagian besar adalah kaum muslimin.
Kenapa dengan mudah begitu saja tangan-tangan Israel untuk
mencabik-cabik wilayah yang mereka sudah sepakati.
Hikmah itu memang kita dapatkan di hari-hari belakangan ini, kalau
memang kita cermat untuk melihat peristiwa ini sebagai bagian dari
peristiwa yang diijinkan Allah, sebagaimana Allah menjelaskan dalam
surat Ali Imran ayat 190 “
Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantiannya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal“.
Ulil Albab adalah orang yang selalu berdzikir dan orang berfikir,
dengan kedua perpaduan antara dzikir dan fikir kemudian menghasilkan
do’a “ya Robb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka”. Kemudian
didapatkan apa yang disyaratkan oleh Allah SWT di dalam surat
Ash Shaff ayat 4 yang artinya ”
Sesungguhnya
Allah SWT menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh “.
Perkuat ukhuwah Islamiyah
Kenyataan bahwa tentara Zionis Israel telah membombardir tanah
Palestina telah menerbitkan kemasygulan kita, ternyata memang ukhuwah
Islamiyah persaudaraan muslim itu masih hanya berupa silat kata dan
silat lidah dikalangan kita. Tidak di negeri yang kecil dan tidak pula
di negeri yang besar.
Bahkan orang-orang muslim yang terdekat dengan Jalur Gaza tempat
pertempuran berlangsung sampai hari ini tidak mampu untuk melakukan
apa-apa. Dimana kata-kata “
innamal mukminnuuna ikhwah “,
sesungguhnya orang mukmin yang satu dengan yang lainnya adalah saudara,
semestinya kejadian di Palestina ini merupakan pelajaran bagi kaum
muslimin di Indonesia.
Ada peribahasa semut yang di seberang lautan begitu tampak besar
kelihatan, tetapi Gajah yang berada di pelupuk mata tidak kelihatan. Di
negara kita bukan tidak ada orang-orang yang sedang sekarat tetapi bukan
karena perang akan tetapi karena kelaparan dan busung lapar, mohon maaf
dan cukup aneh hampir tidak disentuh kecuali oleh orang-orang yang
sadar dengan keimanannya. Misalnya di daerah Banten masih banyak
khususnya kaum muslimin yang kelaparan dan makan nasi aking, itu tidak
disentuh dan tidak ada perhatian oleh pemerintah dan para pengusaha
muslim.
Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita bahwa “
siapa orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakan tetangganya“.
Memang di negara kita masyarakat muslim masih tidur dengan yang namanya
ukhuwah Islamiyah itu, kalau kita masih mempersalahkan orang-orang yang
berada dengan medan pertempuran Palestina sampai hari ini tidak bisa
berbuat apa-apa, mereka negeri yang kaya raya, ada yang memiliki harta
yang luar biasa besarnya bahkan mereka memiliki satu klub sepak bola
dengan nomor urut 1 di dunia dan bisa membeli pemain dengan harga
triliunan rupiah, tetapi kenapa kemudian membantu rakyat Palestina yang
dicengkram dan ketakutan semacam itu ia tidak mampu, sebaliknya dia
mampu membeli pemain dengan harga mahal dan terbaik dunia.
Kita katakan kepada mereka “wahai para penguasa yang ada di Jazirah
Arab sadar dan bantulah warga Palestina dan mereka satu dalam wilayah
Arab”. Allah SWT berfirman “
Allah itu mensukai orang berperang di jalan Allah dan dalam barisan yang teratur sesuai dengan kemampuan yang dia miliki “.
Hindarkan pertikaian (pepecahan)
Bahwa setelah peristiwa terjadi masih ada sekelompok orang yang
bukannya memperteguh tali persaudaraan tetapi malah kemudian mengambil
ini sebagai kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok dengan mencoba
isu-isu politis, bukan karena kesetiaan sosial yang mereka kemukakan
justru kemudian malah ini menjadi komoditi bagi mereka untuk
memperkenalkan diri padahal selama ini mereka tidak pernah berjuang dan
melakukan itu.
Mohon maaf kalau kita bisa katakan bahwa pemimpin-pemimpin kita
sekarang itu hanya bisa kata-kata hanya penyebar pesona saja tidak mampu
kemudian mengatakan sesuatu jauh lebih dari itu. Dan Hikmah selanjutnya
bisa kita katakan peristiwa ini adalah bahwa kita tidak percaya kepada
orang-orang fasik, musyrik dan munafik.
Sebelum peristiwa ini bangsa Indonesia eforia dengan seorang pemimpin
bernama Barack Husein Obama, dia pasti akan lebih memperjuangkan
nilai-nilai Islam di Amerika dan Timur Tengah, tetapi ternyata dia
setuju dengan negara Israel yang beribu kota Yerrussalem dan tidak
diganggu gugat oleh Palestina, makanya Allah berfirman yang artinya “
wahai
orang-orang yang beriman jika datang kepadamu orang fasik yang membawa
berita, maka pertimbangkanlah berita itu dan jangan engkau percaya
langsung, karena akan menyebabkan kita terlena“.
Ternyata yang terjadi sekarang ini adalah kita dikecewakan akan
berita itu. Penyerangan Israel ke Jalur Gaza Palestina mendapat restu
dari negara Amerika dan negara-negara Eropa. Rakyat Palestina yang
berjumlah 1,5 juta orang terdiri dari anak-anak, remaja dan orang tua
telah dihukum secara kolektif oleh penjajah Zionis Israel, berupa
blokade yang sudah berlangsung 2 tahun hingga saat ini belum dapat
dibuka secara permanen. Jadi artinya bahwa kita bisa memandang 3 (tiga)
peristiwa ini harus kita ke depan kan dan siap-siaplah sekarang bahwa
memang kondisi kenyataan umat Islam sampai hari ini masih seperti itu.
Kemudian apa jalan keluar dan solusinya? Agar kita kemudian tidak
terombang-ambing oleh hal-hal semacam ini terus menerus mau tidak mau
kita harus mengatakan baik dengan ucapan atau perbuatan kita katakan
perkuat silaturrahim dan perkuat Islamiyah jangan sampai
tercambik-cambik kembali dalam dataran yang paling awam, dan kita tidak
boleh terpecah oleh apapun juga bahwa perpecahan itu bukan menguntungkan
bagi kita tetapi bahkan merugikan bagi semua kita.
Beberapa hari lagi kita menghadapi pesta demokrasi dalam pesta
tersebut bisa terjadi perpecahan diantara kita dan itu menjadi isu yang
luar biasa. Kita sudah muak dan jenuh dengan perpecahan, Allah SWT tidak
akan memberikan kemenangan jika kita kemudian menjadi pecah, bagaimana
peristiwa perang uhud orang-orang muslim terluka, karena apa?, karena
pasukan pemanah itu tidak taat kepada Rasulullah SAW dan sebahagian
diantara pasukan-pasukan lain pecah belah karena apa? karena ingin
mencari materi yang lebih banyak lagi.
Mudah-mudahan kita menjadi sadar tentang peristiwa yang semacam ini
dan mudah-mudahan kita bisa menggali lebih banyak lagi hikmahnya dan
semoga Allah SWT memberikan kepada kita ketenangan, kesabaran dan
sekaligus juga kegagahan untuk mendapatkan peristiwa-peristiwa yang lain
agar kita tetap jauh lebih hebat lagi, jauh lebih ukhuwah lagi dan jauh
lebih bersatu lagi dibandingkan dengan sekarang ini.
SAVE PALESTINE,SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE,SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE, SAVE PALESTINE,